Study Tour Jakarta
Salam!! Kali ini postnya
tentang pengalaman, yang suka ikut gabung dan yang gak juga boleh. Yoi check it
out!
Study tour di SMA saya cukup
lumayan lancar, tournya ke Jakarta. Wiihhh seruu!!, omong kosong ya kalo pake
pesawat, kalo naik bus? Pengalamannya bisa seperti saya yang tournya
dilaksanakan dari 15 Juni hiiiingggggaaa….. 22 Juni. Awalnya pengumuman
dilapanganberjalan lancar, pak trevelnya bilang busnya BESAR, nyaman pokoknya
yang bagus - baguslah. Jauh – jauh hari
berangkat saya sudah siap brangkat, peralatan sudah lengkap dari baju, celana,
daleman, alat mandi, sandal, sepatu dan banyak lagi yang diusahakan ‘baru’
(biasa, berangkat ke jakarta). Biarcepet anggap sekarang hari berangkatnya,
paginya masih biasa, matahari terbit dari timur tapi jantungnya yang dagdigdug
coe. Disekolah pengumuman tentang tour ditambah lagi dengan pembagian kamar
tempat nginep di hotel, terus pulang (cepet ya?).
Semua sudah siap, jam
menunjukkan pukul 18:00 WITA saya berangkat dengan lapangdada dengan ransel
menggeliat di punggung, yahh di jalan kehujanan. Sampe di sekolah semua sudah
siap dengan tampilan ngejreng. Sebelum berangkat dilakukan persembahyanganbersama
untuk meminta keselamatan di perjalanan, jam 11 kurang rombongan berangkat ke
tempat bus, tapi busnya Cuma datang 2 dari 5 bus yang digunakan. Akhirnya semua
menunggu kecuali rombongan kelas saya dan IPA 2 nya, bus penggantiakan segera
tiba karena 3 bus yang datang tidak tau kabarnya entah dimana nyangkut. Sudah sekian
banyak detik yang terlewatkan bus penggantipun datang, masalahpun datng lagi
karena bus pengganti datang cuma 2 (apa yang salah tuhan?), jalan
penyelesainnya kelas yang tidak kebagian bus numpang di bus yang ada termasuk
bus kelas saya hingga sampai ke tempat bus penggantiya. Untuk pertama kalinya
saya mabuk kendaraan, entah karena apa kepala saya terasa pusing tujuh keliling
padahal tangan saya masih diam. Perjalanan dihentikan sejenak untuk melakukan
persembahyangan di Pura Ulunsui, kemudian dilanjutkan ke Pelabuhan Gilimanuk
(masih di Bali).
Kira – kira jam 8 pagi rombongan menyebrang ke Ketapang, penyebrangan
tidak sampai 30 menit tapi di perjalanan saya sedih karena harus meninggalkan Bali
dan keluarga, HOOOORREEEE!!! rombongan sampai di Ketapang (sudah di Jawa). Takberselang
lama ada pengamen gaul masuk bus rombongan dengan membawa gitar menyanyikan
sebuah lagu ciptaan geng pengamen disana, saya lupa lagunya pokoknya bagus deh.
Perjalanan yang pertama menuju ke Pura Gunung Salak (tragedi jet sukoi).
Diperjalanan rombongan minggir sejenak di rumah makan yang dilewati. Makanan yang yang pasti disediakan adalah nasi tambahannya ayam, krupuk, sup bening dengan minuman teh hangat. Selesai makan semua menyempatkan diri untuk mandi dan gosok gigi. Satu orang siswa pulang karena merasa tidak kuat mengikuti perjalanan lagi walaupun begitu perjalanan terus berlanjutr walupun tanpa 1 orang tersebut yang tidak mau di tuliskan namanya. Perjalanan menuju Pura Gunung Salak melewati Tol 232, selama perjalanan yang saya lihat aspal beton aspal beton gitu aja.
Sampai di Bogor
rombonagan sempat melintasi Istana Kepresidenan, walupun sepintas tapi saya
terkesan dapat melihat Istana Kepresidenan selain di Tampkasiring. Sampai di
Pura Gunung Salak rombongan diberi waktu untuk mandi dan mempersiapkan untuk
sembahyang bersama di Pura. Yang baru saya pernah rasakan adalah perasaan yang
tenang, tentram, hening dan konsentrasi. Di Pura Gunung Salak seorang penangkil
atau pengunjung wajib melepaskan alas kaki dan minimal memakai selendang di
pinggang jika ingin bersembahyang di sana. Selesai sembahyang rombongan makan
bersama di luar areal pura, disini masakannya bukan ayam dan sayur bening, tapi
disini di suguhkan masakan yang hampirsama dengan di Bali terutama sambal
matahnya sangat has, aduch ngiler coe. Perjalanan akan dilanjutkan ke Hotel
tapi dihambat karena harus menunggu bus no 4 yang monggok diperjalanan, ini
sudah yang ke – 2 kalinya entah apa penyebabnya saya kurang tau. Setelah perundingan
rombongan yang tersisa berangkat ke hotel meninggalkan bus no 4 yang akan
menuju ke Pura.
Diperjalanan rombongan minggir sejenak di rumah makan yang dilewati. Makanan yang yang pasti disediakan adalah nasi tambahannya ayam, krupuk, sup bening dengan minuman teh hangat. Selesai makan semua menyempatkan diri untuk mandi dan gosok gigi. Satu orang siswa pulang karena merasa tidak kuat mengikuti perjalanan lagi walaupun begitu perjalanan terus berlanjutr walupun tanpa 1 orang tersebut yang tidak mau di tuliskan namanya. Perjalanan menuju Pura Gunung Salak melewati Tol 232, selama perjalanan yang saya lihat aspal beton aspal beton gitu aja.
Pake Jaket Item |
Hotel yang akan diinapi adalah Hotel Mega Matra yang merupakan
hotel bintang kelas 2, ya hotelnya lumayan dari luar, akhirnya saya bisa ‘tidur’.
Selesai check in saya langsung ke kamar untuk lihat kondisi kamar, dikamar
berukuran kira 4 x 5 meter tidurlah tiga orang siswa termasuk saya. kondisi
kamar memuaskan, wc semua lengkap tapi 1 hal yang mengusik, TVnya tidak ada
chenel. Ya tuhan apa TV ini hanya pajngan? Tolong kasihanilah saya dan teman
saya yang tidak berdosa, tok, tok, tok “permisi” teknisi hotelpun datang dan
memperbaikinya. Kesalahan TV 23 inchi ini hanyalah kabel antenanya copot, tapi
sudah bagus lagi teknisi memang berguna. Sebelum tidur saya lancong dulu ke
kamar teman sebus saya yang ada di lantai 2, kami bertiga terpisah dari
rombongan. Dilantai 2 suasananya sangat ramai dan mengesankan dengan canda tawa
yang meriah dan menggelora. Karena capek dan larut malam saya kembali ke kamar,
naik ke ranjang, TV disleep dan TIDUR!!!