Blogger Widgets

gungDEgung

Saturday, August 24, 2013

Study Tour Jakarta

Salam!! Kali ini postnya tentang pengalaman, yang suka ikut gabung dan yang gak juga boleh. Yoi check it out!


          Study tour di SMA saya cukup lumayan lancar, tournya ke Jakarta. Wiihhh seruu!!, omong kosong ya kalo pake pesawat, kalo naik bus? Pengalamannya bisa seperti saya yang tournya dilaksanakan dari 15 Juni hiiiingggggaaa….. 22 Juni. Awalnya pengumuman dilapanganberjalan lancar, pak trevelnya bilang busnya BESAR, nyaman pokoknya yang  bagus - baguslah. Jauh – jauh hari berangkat saya sudah siap brangkat, peralatan sudah lengkap dari baju, celana, daleman, alat mandi, sandal, sepatu dan banyak lagi yang diusahakan ‘baru’ (biasa, berangkat ke jakarta). Biarcepet anggap sekarang hari berangkatnya, paginya masih biasa, matahari terbit dari timur tapi jantungnya yang dagdigdug coe. Disekolah pengumuman tentang tour ditambah lagi dengan pembagian kamar tempat nginep di hotel, terus pulang (cepet ya?). 

Semua sudah siap, jam menunjukkan pukul 18:00 WITA saya berangkat dengan lapangdada dengan ransel menggeliat di punggung, yahh di jalan kehujanan. Sampe di sekolah semua sudah siap dengan tampilan ngejreng. Sebelum berangkat dilakukan persembahyanganbersama untuk meminta keselamatan di perjalanan, jam 11 kurang rombongan berangkat ke tempat bus, tapi busnya Cuma datang 2 dari 5 bus yang digunakan. Akhirnya semua menunggu kecuali rombongan kelas saya dan IPA 2 nya, bus penggantiakan segera tiba karena 3 bus yang datang tidak tau kabarnya entah dimana nyangkut. Sudah sekian banyak detik yang terlewatkan bus penggantipun datang, masalahpun datng lagi karena bus pengganti datang cuma 2 (apa yang salah tuhan?), jalan penyelesainnya kelas yang tidak kebagian bus numpang di bus yang ada termasuk bus kelas saya hingga sampai ke tempat bus penggantiya. Untuk pertama kalinya saya mabuk kendaraan, entah karena apa kepala saya terasa pusing tujuh keliling padahal tangan saya masih diam. Perjalanan dihentikan sejenak untuk melakukan persembahyangan di Pura Ulunsui, kemudian dilanjutkan ke Pelabuhan Gilimanuk (masih di Bali).

Kira – kira jam 8 pagi rombongan menyebrang ke Ketapang, penyebrangan tidak sampai 30 menit tapi di perjalanan saya sedih karena harus meninggalkan Bali dan keluarga, HOOOORREEEE!!! rombongan sampai di Ketapang (sudah di Jawa). Takberselang lama ada pengamen gaul masuk bus rombongan dengan membawa gitar menyanyikan sebuah lagu ciptaan geng pengamen disana, saya lupa lagunya pokoknya bagus deh. Perjalanan yang pertama menuju ke Pura Gunung Salak (tragedi jet sukoi).

Diperjalanan rombongan minggir sejenak di rumah makan yang dilewati. Makanan yang yang pasti disediakan adalah nasi tambahannya ayam, krupuk, sup bening dengan minuman teh hangat. Selesai makan semua menyempatkan diri untuk mandi dan gosok gigi. Satu orang siswa pulang karena merasa tidak kuat mengikuti perjalanan lagi walaupun begitu perjalanan terus berlanjutr walupun tanpa 1 orang tersebut yang tidak mau di tuliskan namanya. Perjalanan menuju Pura Gunung Salak melewati Tol 232, selama perjalanan yang saya lihat aspal beton aspal beton gitu aja.

Pake Jaket Item
Sampai di Bogor rombonagan sempat melintasi Istana Kepresidenan, walupun sepintas tapi saya terkesan dapat melihat Istana Kepresidenan selain di Tampkasiring. Sampai di Pura Gunung Salak rombongan diberi waktu untuk mandi dan mempersiapkan untuk sembahyang bersama di Pura. Yang baru saya pernah rasakan adalah perasaan yang tenang, tentram, hening dan konsentrasi. Di Pura Gunung Salak seorang penangkil atau pengunjung wajib melepaskan alas kaki dan minimal memakai selendang di pinggang jika ingin bersembahyang di sana. Selesai sembahyang rombongan makan bersama di luar areal pura, disini masakannya bukan ayam dan sayur bening, tapi disini di suguhkan masakan yang hampirsama dengan di Bali terutama sambal matahnya sangat has, aduch ngiler coe. Perjalanan akan dilanjutkan ke Hotel tapi dihambat karena harus menunggu bus no 4 yang monggok diperjalanan, ini sudah yang ke – 2 kalinya entah apa penyebabnya saya kurang tau. Setelah perundingan rombongan yang tersisa berangkat ke hotel meninggalkan bus no 4 yang akan menuju ke Pura. 

Hotel yang akan diinapi adalah Hotel Mega Matra yang merupakan hotel bintang kelas 2, ya hotelnya lumayan dari luar, akhirnya saya bisa ‘tidur’. Selesai check in saya langsung ke kamar untuk lihat kondisi kamar, dikamar berukuran kira 4 x 5 meter tidurlah tiga orang siswa termasuk saya. kondisi kamar memuaskan, wc semua lengkap tapi 1 hal yang mengusik, TVnya tidak ada chenel. Ya tuhan apa TV ini hanya pajngan? Tolong kasihanilah saya dan teman saya yang tidak berdosa, tok, tok, tok “permisi” teknisi hotelpun datang dan memperbaikinya. Kesalahan TV 23 inchi ini hanyalah kabel antenanya copot, tapi sudah bagus lagi teknisi memang berguna. Sebelum tidur saya lancong dulu ke kamar teman sebus saya yang ada di lantai 2, kami bertiga terpisah dari rombongan. Dilantai 2 suasananya sangat ramai dan mengesankan dengan canda tawa yang meriah dan menggelora. Karena capek dan larut malam saya kembali ke kamar, naik ke ranjang, TV disleep dan TIDUR!!!